4 Cara Melatih Berfikir Outside The Box

Pengertian Berfikir Outside The Box

Berfikir Outside  the box atau berfikir di luar kotak artinya mencoba untuk berfikir & merumuskan gagasan di luar kebiasaan-kebiasaan yang ada. Secara rinci berfikir outside the box yaitu mendekati masalah dengan cara-cara baru dan inovatif; mengonsep masalah secara berbeda; serta memahami posisi kamu sehubungan dengan situasi tertentu dengan cara yang tidak pernah kamu pikirkan sebelumnya. Orang-orang yang berfikir outside the box sering dicap sebagai inovator.

Pada era globalisasi yang serba cepat pada saat ini, kita dituntuk untuk berfikir outside the box setiap saat. Tetapi apakah semua orang dapat melakukannya dan bagaimanakah cara untuk melakukannya? Bagaimana kita dapat mengembangkan kemampuan untuk menghadapi masalah dengan cara lain selain cara yang biasa kita lakukan dalam menghadapi masalah? Bagaimana kita dapat mengembangkan kemampuan untuk melihat sesuatu secara berbeda dari cara kita biasa memandang sesuatu?

Apakah Sulit untuk Berfikir Outside the box?

Pada umumnya kita adalah makhluk kebiasaan, artinya kita lebih suka dan merasa nyaman melakukan aktivitas yang biasa dilakukan. Berfikir ouside the box berarti menantang keyakinan yang sudah lama dipegang. Serta melawan arus pola berfikir yang menjadi kebiasaan. Karena kita berfikir dan bekerja di jalur yang tidak biasa kita lalui, maka akan cukup sulit ketika pertama kali mencoba hal ini. Dan kemungkinan besar kegagalan akan menghampiri kamu. Tapi itu tidak akan mejadi masalah jika kamu terus melatih dan mencobanya.

Cara Melatih Berfikir Outside  The Box

Berikut adalah 4 cara untuk meningkatkan keterampilan berfikir outside the box kamu. Berusahalah untuk meningkatkan pemikiran mu dengan melakukan empat cara berikut, hasilkanlah ide-ide segar dan berusahalah keluar dari zona nyaman. Hal ini mungkin akan berguna saat kamu menghadapi situsi tertentu ketika tidak setiap orang bisa membantu menyelesaikan masalahmu.

1. Mencari Berbagai Referensi Terbaru

Mencari berbagai referensi terbaru, seperti membaca buku, artikel, ataupun mengikuti seminar. Pergilah ke perpusatakaan dan ambil artikel/majalah yang belum pernah kamu baca, atau ambil beberapa buku dari perpustakaan, dan pelajari tentang bagaimana hal-hal baru yang bukan dari bidangmu dilakukan. Kamu mungkin menemukan bahwa banyak masalah yang dihadapi oleh orang lain, tetapi dengan cara penyelesaian yang sangat berbeda. Atau kamu mungkin menemukan hubungan baru antara ilmu yang telah kamu kuasai dengan ilmu yang baru kamu pelajari.

Membaca dapat mempengaruhi persepsi kamu. Coba baca sesuatu yang belum pernah kamu baca. Jika kamu terbiasa membaca fiksi sastra, cobalah fiksi ilmiah atau misteri; jika kamu membaca banyak novel detektif, cobalah buku bertopik agama, dst. Cobalah menguhubungkan masalah yang kamu hadapi dengan apa yang sedang kamu baca.

Selain membaca kamu juga dapat mengikuti seminar. Dengan mengikuti seminar maka kamu akan menemukan ilmu dan topik baru. Mempelajari topik baru tidak hanya akan mengajarkan kamu serangkaian fakta dan angka, tetapi juga mengajarkan kamu cara baru dalam memandang dan memahami aspek-aspek kehidupan sehari-hari/masyarakat/dunia tempat kamu hidup. Hal ini akan membantu kamu memperluas cara melihat masalah dan luasnya solusi yang mungkin bisa kamu dapatkan.

2. Membiasakan Bertanya Dan Memperbanyak Diskusi


Membiasakan untuk bertanya dan memperbanyak kegiatan diskusi. Kita sedari kecil secara alami memulai belajar tentang dunia dengan mengamati, menguji, dan bertanya 'mengapa'. Melalui pertanyaan tersebut maka kita akan mempelajari hubungan sebab akibat dan yang paling penting makna kata-kata.

Sayangnya seiring bertambahnya usia, beberapa orang semakin enggan bertanya karena malu dan tingginya gengsi. Sehingga hanya memiliki sedikit pengetahuan dan pilihan. Padahal, semakin banyak pengetahuan dan pilihan yang kita miliki dapat menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi.

Kualitas hidup kita secara tidak langsung berkaitan dengan kualitas pemikiran kita. Kualitas pemikiran kita, pada gilirannya ditentukan oleh kualitas pertanyaan kita, karena pertanyaan adalah mesin, kekuatan pendorong di balik pemikiran.

Berdiskusi mengajarkan kita bagaimana untuk fokus. Karena kita harus sigap dan tanggap untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh partner diskusi kita. Selain itu kita akan mendapatkan perspektif yang berbeda tentang topik yang kita diskusikan. Pertanyaan dan jawaban yang bagus akan membuat kamu berfikir secara mendalam dan membuat koneksi antara pengetahuan yang kamu kuasai. Selain itu, dengan berdiskusi kamu dapat mengembangkan keterampilan berbicara.

3. Bersikap Terbuka dan Mendengarkan Pendapat Orang Lain

Bersikap terbuka membuat kamu dapat berbagi rasa dan informasi kepada orang lain. Kita akan mudah mendengarkan pendapat orang lain. Sehingga akan mudah bagi kita menemukan ide-ide yang mungkin bisa kita dapatkan dari orang lain. Ingat, apa yang orang lihat belum tentu kita lihat.

4. Melakukan Aktivitas-aktivitas Baru Yang Berbeda

Lakukanlah hal baru. Misalnya saja, jika kamu adalah orang yang sering berpergian menggunakan motor, maka cobalah hal baru dengan pergi menggunakan sepeda atau berjalan kaki. Sebuah studi Stanford mengungkapkan bahwa berjalan membebaskan kreativitas kamu baik selama berjalan maupun untuk waktu yang singkat sesudahnya. Jika kamu orang yang terbiasa dengan gadged maka cobalah untuk melepas gadgedmu untuk beberapa hari. Ganti gadgetmu dengan buku. Maka rasakanlah perubahan yang terjadi pada dirimu.

Penulis
BungWesno


Posting Komentar

0 Komentar