Antara Musik Klasik dan Lantunan Al-Qur'an

Antara Musik Klasik dan Lantunan Al Qur'an

Sudah lama para pakar ilmu psikologi perkembangan meneliti dan berkeyakinan bahwa mendengarkan musik klasik dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kesehatan mental. Penelitian dr. Alfred Tomati, dokter dari Prancis menyebutkan, musik klasik memberikan energi pada otak dan membuatnya menjadi lebih santai. Eksperimen dan penelitian lainnya dilakukan Dorothy Retallack, seorang musisi profesional, tahun 1970 di tempel Buell College Colorado, terhadap tanaman. Hasilnya, tanaman labu yang disertakan musik klasik, tumbuh dengan baik ke arah radio dan batang-batangnya mulai melingkari radio. Sedangkan pohon labu yang diletakkan di ruangan musik rock, tumbuh menjauhi radio seolah-olah dia berusaha menjauhi tembok.

Kalaulah musik klasik sebagai hasil karya manusia banyak memberikan pengaruh terhadap perkembangan otak, lalu bagaimana dengan mendengarkan bacaan Al-Quran? Dr. Al Qadhi melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan Al-Quran, seorang muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.

Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya, penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan peralatan elektronik terbaik untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otak, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya, ia berkesimpulan bahwa bacaan al-Quran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.

Penelitian Dr. Al-Qadhi ini diperkuat oleh penelitian lainnya, seperti laporan yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara Universitas Boston. Objek penelitiannya 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberitahu bahwa yang dipedengarkan adalah al-Quran. Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi menjadi dua sesi, yaitu membacakan al-Quran dengan tartil dan membacakan bahsa Arab. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan al-Quran dan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab.

Penelitian lainnya berkesimpulan bahwa al-Quran memberi pengaruh besar jika dipedengarkan kepada bayi. Hal ini diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang selama 48 jam dipedengarkan ayat-ayat al-Quran dari tipe recorder menunjukkan respon tersenyum dan lebih tenang.

Demikian beberapa hasil penelitian tentang efek bacaan al-Quran bagi perkembangan jiwa manusia, baik diperdengarkan kepada bayi maupun dewasa, telah memberikan hasil yang menakjubkan. Mana yang akan sobat pilih, memperdengarkan musik klasik atau lantunan ayat suci al-Quran?

Penulis
BungWesno

Posting Komentar

0 Komentar