Dalam
slide di bawah ini saya menceritakan tentang pengalaman saya waktu SMP – SMA. Dulu saya adalah seorang penikmat musik beraliran keras seperti punk, rock, metal, metalcore, dll. Musik/lagu seperti itu sudah biasa menjadi konsumsi telinga saya. Karena saling senangnya saya dengan musik keras, saya mengoleksi poster band-band yang saya sukai. Selain berisi musik, memori hp saya penuh dengan koleksi
poster band idola. Dan
berawal dari sinilah saya mengenal desain grafis, saya mulai tertarik untuk mengetahui bagaimana cara membuat desain grafis
(poster) yang keren. Puncaknya ketika saya kelas 3 SMA saya dibelikan sebuah laptop oleh ortu. Kebetulan di laptop itu sudah terinstal software adobe photoshop. Sebuah
software yang mulanya saya tidak mengetahui fungsinya untuk apa. Hingga akhirnya saya buka dan coba-coba pelajari Ps. Saya mulai mencoba membuat desain yang mirip dengan poster band idola saya, walaupun tidak mirip-mirip amat, tak apalah sebagai bahan belajar 😅
Dan kegemaran saya dalam desain grafis berlanjut sampai jenjang perkuliahan. Pada saat kuliah saya mengikuti beberapa pelatihan desain grafis yang diadakan oleh organisasi Islam kampus. Memang agak aneh ya, organisasi Islam menyediakan pelatihan desain grafis? tapi faktanya memang ada. Saya mulai serius belajar desain grafis. Tak hanya belajar desain grafis, melalui pelatihan itu saya juga belajar hal-hal baru, khususnya ilmu agama. Dari situlah saya baru menyadari beberapa hal dan mendapat pencerahan.
Untuk menghancurkan sebuah generasi tidak lagi memerlukan bom atom atau AK47. Cukup dengan mencekoki pemikiran pemudanya dengan hal-hal yang tidak berguna maka sebuah bangsa akan mudah dikuasai oleh kaum penjajah. Food, fashion & music adalah media paling mudah untuk meracuni setiap orang. Siapa sih yang tidak suka dengan ketiga hal tersebut? Musik keras (rock, metal, punk, dll) adalah salah satu media yang mengajarkan kita untuk mengidolakan orang-orang barat. Mengidolakan mereka sama saja mengikuti apa yang mereka suka.
Daripada membuat desain tidak jelas dan mendukung penjarahan mental dan intelektual oleh para penjajah. Maka lebih baik menjadi seorang desainer yang bermanfaat bagi agama. Ini adalah beberapa karya yang pernah saya buat 😁
Setiap aktivitas yang kita lakukan pasti memliki tujuan. Begitu juga dengan belajar, khususnya pada topik kali ini yaitu belajar desain grafis . Maka yang perlu menjadi pertanyaan adalah 'untuk apa saya belajar desain grafis?' mungkin jawaban setiap orang akan berbeda-beda. Ada yang menjawab 'untuk ngedit foto selfy, supaya banyak dapat like di sosmed', ada juga yang bilang 'untuk bisnis, supaya dapat uang jajan tambahan' atau mungkin 'untuk buat poster, pamflet organisasi'. Masih banyak alasan lainnya, tiap orang pastinya memiliki alasannya tersendiri.
Misalkan saja saya, salah satu motivasi saya belajar desain grafis adalah untuk memperbaiki desain poster dakwah yang terkadang amburadul. Padahal kan niat kita baik, misalnya saja poster tersebut menginformasikan dan mengajak orang-orang untuk pergi menuntut ilmu. Yaaa... tapi niat yang baik saja sepertinya belum cukup. Tampilan juga perlu diperhatikan. Coba saja perhatikan beberapa poster di bawah berikut. Ketika sobat melihat keempat poster ini dari kejauhan, manakah poster yang membuat sobat tertarik untuk membacanya? Yappp. kedua poster yang ada di sebelah kanan. Kenapa? karena simpel dan keren, tidak terlalu banyak text dan warnanya sangat menggoda. Lalu bagaimana dengan kedua poster yang ada di sebelah kiri? bingung bacanya dari mana, kayanya yang buat ndak niat😅. Untuk baca posternya saja sudah males, gimana mau ikut acaranya? bener kan.
Banyak software yang bisa sobat gunakan untuk desain grafis, diantaranya yang sering dipakai oleh graphic designer adalah Adobe Illustrator, Photoshop, Corel Draw. Apakah Boleh menggunakan software selain itu, misalnya saja paint atau bahkan power point? Boleh saja, tidak menjadi masalah. Ingat! software hanyalah sebuah alat, dalam desain alat bagus ples keren saja tidak cukup, keterampilan menggunakan software, ide dan kreatifitas adalah hal yang utama.
Ok, selanjutnya kita akan membahas tentang komponen apa saja yang perlu diketahui dalam desain grafis. Sebenarnya banyak komponen yang terdapat dalam desain grafis, hanya saja saya merangkumnya menjadi 3 hal yaitu Typography, Colors dan Shape.
Pertama dan utama, yaitu Typography. Wikipedia mengatakan bahwa typography adalah suatu kesenian dan teknik memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, guna kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Text dan font adalah bagian terpenting dalam typography. Berikut ini beberapa contoh font yang ada di laptop saya
Sobat jangan bingung jika ingin mendownload font gratisan. Cari saja di Google dengan kata kunci 'Free Font' maka akan muncul situs yang menyediakan font secara gratis. Dan di bawah ini adalah beberapa situs yang menyediakan font gratis tersebut
Selanjutnya kita beralihan ke komponen colors, alias warna. Setiap warna memiliki sifat yang berbeda beda. Maka daripada itu pemilihan warna dalam desain adalah hal yang sangat penting. Bayangkan saja jika sobat ingin membuat sebuah desain, misalkan poster Pelaksanaan Hari Raya Kurban, yang erat dengan kesucian dan kesakralan, kemudian poster yang sobat buat warna dominannya hitam dan merah. Waduh... bukannya jadi kelihatan suci dan bersih malah jadi ngeri dan horor deh.
Selain itu warna juga dapat mempengaruhi suasana. Tidak percaya? Ini buktinya
Diperlukan sebuah keterampilan dalam memadukan dua, atau beberapa warna. Misalnya saja perpaduan antara text dan background pada gambar di bawah ini. Pada intinya jika desain sobat ingin terlihat jelas, maka gunakanlah warna yang berlawanan. Misalnya saja jika textnya terang maka gunakanlah background yang gelap. Dan juga sebaliknya.
Berikut desain yang memadukan antara text, foto, dan penyesuian warna. (Pojok Kiri) penyusunan typography yang pas dipadu dengan ruang kosong pada sebuah foto cukup menjadikan desainmu keren, yang terpenting pesan yang kamu buat melalui desain bisa tersampaikan. (Tengah) tapi ingat ya sob, jangan asal-asalan dalam memadukan typography dan foto/gambar. Bisa jadi text dan foto akan bertabrakan dengan gambar, alhasil pesan yang ada dalam desain sobat tidak akan tersampaikan. (Pojok Kanan) Salah satu cara meng-akali foto tanpa ruang kosong dengan text adalah merubah warna background foto atau melapisinya dengan warna yang lebih gelap, dengan syarat text yang sobat gunakan memiliki warna yang lebih terang. Misalnya saja backgroundnya mendekati hitam dan textnya berwarna kuning.
Selanjutnya, komponen yang tidak kalah penting dalam desain grafis adalah shape. Maksud shape versi saya dapat berupa titik, garis, bangun datar. Walaupun sebenarnya titik dan garis tidak bisa disebut sebagai shape, karena berbeda definisi dalam ilmu matematika 😅
Penambahan komponen shape yang pas dan sesuai porsinya dapat membuat desain mu menjadi lebih keren bahkan menjadi unik.
Ok sob, jika sudah paham tentang teorinya maka langkah selanjutnya mencoba dan praktik. Rumusnya adalah 'amati, tiru, modifikasi'. Sobat dapat mencari referensi desain grafis di media sosial, beberapa platform yang saya sarankan untuk sobat sekalian kunjungi diantaranya Pinterest, Instagram, Google.
Jika sobat bingung ingin membuat desain seperti apa. Ada beberapa desain yang bisa sobat tiru, seperti poster di bawah ini. Sobat bisa mengirimkan karya yang sobat buat melaui instagram saya @wiss.nu. Kita bisa saling berbagi karena saya pun masih belajar.
Sekalian untuk tulisan saya kali ini. Mohon maaf jika ada kata yang blibet karena saya masih dalam tahapan belajar menulis. Dan buat sobat yang ingin download Slide Power Pointnya bisa klik tombol download di bawah ini. Semoga bermanfaat. Trimakasih 😁
){kind=link}
){kind=link}
0 Komentar