
Rerumputan hijau menyelimuti setiap sela hamparan tanah yang berwarna coklat kehitaman. Angin yang menghujam menggoyangkan setiap dahan kurus pepohonan. Melepaskan dedaunan tua menguning seakan menampar memaksa daun dan dahan agar berpisah. Dan teriknya mentari membuat setiap embun yang tersisa di pagi hari hilang tak berganti. Yang pasti ini bukanlah sebuah puisi. Aku hanya ingin bercerita keadaan yang saat ini kualami. Dan ini juga bukan pantun, yang setiap katanya selalu berakhir dengan huruf i😅
Ini hari Sabtu, wajar jika hanya ada beberapa kelas yang terisi. Aku duduk di sebuah keramik yang memanjang menyatu dengan tiang bangunan kampus.Sebenarnya hari ini aku tidak memiliki jadwal perkuliahan. Hanya saja ada urusan yang harus segera kuselesaikan. Urusannya apa? Rahasia
Baca Juga:
Bosan menunggu, aku mengambil secarik kertas serta pulpen. Aku amati beberapa hal yang terjadi pada saat itu, dan kutuliskan dalam blog ini. Ada hal yang menarik ketika kulihat seorang pedagang pentol berjualan di depan gedung kuliah program studi bahasa indonesia. Sebut saja namanya sang penjual pentol. Kebetulan gedung D (ruang perkuliahan matematika) berdekatan dengan gedung kuliah prodi (program studi) bahasa indonesia. Jadi setiap aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa bahasa indonesia maka dapat dilihat oleh mahasiswa matematika.
Layaknya seorang pedagang yang selalu menuggu pembeli, begitu pula yang dilakukan sang penjual itu. Topi yang menutupi kepalanya tidak dapat menyembunyikan setiap helai rambutnya yang mulai memutih. Menepis silaunya cahaya mentari yang mulai memanas menerpa wajanya yang menua. Tubuhnya yang mulai renta, tak kuasa jika tidak bekerja. Dia setia dengan waktunya, menunggu dan berharap gerobaknya dihampiri para pembeli.
Waktu berjalan, aku pun semakin bosan menunggu. Apakah bapak itu juga bosan? Ku rasa tidak. Jika dia mudah bosan dan tidak memiliki kesabaran maka bagaimana mungkin dia bisa bertahan.
Parkiran motor tanpa atap itu dipenuhi oleh beberapa mahasiswa. Mereka duduk dan saling melempar topik pembicaraan. Menghabiskan jam kosong dengan sela canda gurauan. Dan sang penjual masih menunggu nasib dan berharap dengan peruntungannya.
Jam di handphone ku menunjukkan jam 11 siang dan aku masih duduk sendirian seperti seseorang yang kebingungan. Kemudian beberapa mahasiswa itupun pergi menuju ke sebuah gedung yang ku tau itu adalah ruang latihan drama. Dan sang penjual masih menunggu, menunggu sejenak, dan akhirnya mendorong gerobaknya. Tak jauh dari gedung perkuliahan bahasa indonesia, sang penjual kembali mencari peruntungan di gedung D. Tak disangka, baru saja sang penjual merubah haluan dan waktu itu pula para pembeli menghampirinya, menyerbu dagangannya.
Mungkin kejadian-kejadian seperti cerita di atas sudah sering kamu lihat. Aku mengira itu adalah hal yang sepele dan mungkin anda juga menyangka seperti itu. Padahal banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan dari sang penjual tadi.
Pelajaran pertama, kesabaran sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan. Menurut kamus besar bahasa indonesia Sabar adalah tahan menghadapi cobaan. Tetapi menurutku, sabar bukan berarti hanya tahan dengan cobaan dan pasrah dengan keadaan. Sabar adalah menghadapi segala persolan dengan ketenangan. Belajar dari sang penjual maka dapat dilihat bagaimana sabarnya dia, tidak ada kemarahan ketika sepi pelanggan dan tidak ada cacian ketika ada pelanggannya yang hanya membeli jualannya sebesar seribu perak. Bayangkan saja jika dia tidak sabar, dijamin maka pelanggan akan lari ketakutan.
Kedua, berusaha dan pantang menyerah. Lihatlah sang penjual, ketika dia tidak mendapatkan pelanggan di satu tempat maka dia berpindah ke tempat lain. Maka tanpa di sangka-sangka ada saja pembeli. Maka selain kesabaran, usaha dan sikap pantang menyerah adalah hal yang tidak boleh di tinggalkan jika ingin mencapai kesuksesan.
Mungkin itu beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari sang penjual pentol. Mungkin anda memiliki pendapat lain, tatapi yang pasti selain kesabaran dan usaha, niat dan doa kepada Allah SWT adalah hal yang utama. Dan pastikan jika anda ingin menjadi orang yang sukses jangan lupakan hal ini. Allah punya segalaya, jadi mudah bagi-Nya menjadikan anda sebagai orang yang sukses. Jangan sampai dunia melenakan anda dan membuat anda jauh dari-Nya.
Penulis
BungWesno
8.3.2017
0 Komentar