Media dan Sumber Belajar dalam Pembelajaran Online


BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 

Pembelajaran online telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama didorong oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta kebutuhan untuk menyediakan pendidikan yang lebih fleksibel dan mudah diakses. Transformasi ini membawa tantangan dan peluang baru dalam dunia pendidikan, di mana media dan sumber belajar memainkan peran yang semakin penting. Media dalam konteks pembelajaran online mencakup berbagai bentuk dan format yang digunakan untuk menyampaikan materi pendidikan, mulai dari teks, gambar, audio, video, hingga simulasi interaktif. Sumber belajar, di sisi lain, merujuk pada segala jenis bahan atau referensi yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran, baik yang bersifat digital maupun non-digital.

Dengan keberagaman media dan sumber belajar yang tersedia, pendidik dan peserta didik dihadapkan pada pilihan yang luas untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Namun, pemanfaatan media dan sumber belajar ini tidak hanya sebatas pada ketersediaan teknologi, tetapi juga bagaimana cara mengoptimalkan penggunaan teknologi tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dalam makalah ini, akan dibahas secara mendalam mengenai peran media dan sumber belajar dalam pembelajaran online, termasuk jenis-jenis media dan sumber belajar yang sering digunakan, serta strategi dan pendekatan terbaik untuk memanfaatkannya. Selain itu, akan dianalisis juga tantangan-tantangan yang dihadapi dalam penggunaan media dan sumber belajar dalam pembelajaran online serta solusi-solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan tersebut.

Pendekatan yang tepat dalam pemilihan dan penggunaan media serta sumber belajar dapat memberikan dampak signifikan terhadap kualitas dan efektivitas pembelajaran online. Oleh karena itu, memahami karakteristik, manfaat, dan keterbatasan dari berbagai media dan sumber belajar menjadi hal yang esensial bagi pendidik dalam merancang pengalaman belajar yang inovatif dan menyeluruh.

1.2.Rumusan Masalah

  1. Bagaimana penjelasan tentang pembelajaran daring?
  2. Bagaimana media dalam pembelajaran online?
  3. Bagaimana sumber belajar dalam pembelajaran online?
  4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan media dan sumber belajar dalam pembelajaran online?
  5. Bagaimana strategi efektif penggunaan media dan sumber belajar dalam pembelajaran online?

1.3.Tujuan

  1. Untuk mengetahui tentang pembelajaran daring.
  2. Untuk mengetahui tentang media dalam pembalajaran online.
  3. Untuk mengetahui tentang sumber belajar dalam pembelajaran online.
  4. Untuk mengetahui tentang kelebihan dan kekurangan media dan sumber belajar dalam pembelajaran online.
  5. Untuk mengetahui strategi efektif penggunaan media dan sumber belajar dalam pembelajaran online.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring atau yang dikenal dengan istilah E-learning merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi. Pembelajaran daring atau yang dikenal dengan istilah elearning merupakan bentuk pemanfaatan teknologi dalam mendukung proses belajar mengajar jarak jauh (Dimyati & Mudjiono, 2006). Pembelajaran daring dikenal juga dengan istilah pembelajaran online (online learning) atau pembelajaran jarak jauh (learning distance) (Rapanta et al., 2020). Menurut Bates pembelajaran daring dapat didefinisikan sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang penyampaian materinya dilakukan lewat internet secara synchromous atau asynhromous (Sanjaya, 2020). Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui online yang memanfaatkan koneksi internet dapat saja terjadi dimana saja dan kapan saja. 

Ada beberapa manfaat dari pembelajaran daring, yang dimana sebagai berikut (Yaya & others, 2021): 1. Dapat membangun komunikasi dan diskusi yang sangat efisien antara siswa dan guru. 2. Siswa dapat berinteraksi dan berdiskusi antar siswa lainnya tanpa melalui guru 3. Dapat memudahkan interaksi antara guru, siswa dan oang tua siswa 4. Sebagai sarana untuk ujian dan kuis 5. Guru dapat dengan mudah memberikan materi kepada siswa baik berupa gambar dan video 6. Siswa dapat dengan mudah mencari dan mengunduh bahan ajar tersebut 7. Guru dapat membuat soal maupun kuis dimana saja dan kapan saja tanpa batas waktu.

Adapun karakteristik pembelajaran daring menurut Isman (Anggianita et al., 2020) Pendekatan pembelajaran daring memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Menuntut pembelajar atau peserta didik untuk membangun dan menciptakan pengetahuan secara mandiri (contructivism).
  2. Peserta didik akan berkolaborasi dengan peserta didik lain dalam membangun pengetahuaannya dan memecahkan masalah secara bersama-sama (social conctructivism).
  3. Membentuk suatu komunitas pembelajar (community of leaners) yang inklusif.
  4. Memanfaatkan media laman (website) yang bisa diakses melalui internet pembelajaran berbasis komputer, kelas virtual atau digital.
  5. Interaktivitas, kemandirian, aksesbilitas dan pengayaan.

Menurut pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa karakteristik pembelajaran daring atau E-Learning mempunyai beberapa karakteristik diantaranya yaitu menuntut peserta didik untuk membangun dan menciptakan pengetahuan secara mandiri (contructivism).

Pembelajaran daring dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu synchronous dan asynchronous. Pembelajaran daring jenis synchronous, pembelajar terlibat dalam pembelajaran daring dengan pengajar melalui streaming video dan suara pada waktu yang bersamaan. Dalam hal ini pengajar sebelumnya telah menyepakati waktu pembelajaran. Pengajar dapat dengan langsung berinteraksi dengan para pemzbelajar dan menjawab pertanyaan pada saat pertanyaan diajukan. Adapun pembelajaran jenis asynchronous, Pembelajar dapat berpartisipasi dalam pembelajaran daring pada waktu yang dapat ditentukan oleh mereka sendiri yang berarti pula bahwa pengajar tidak akan dapat  menanggapi langsung pertanyaan yang muncul. Dalam hal ini fleksibilitas waktu sangat terlihat jelas (Nabila, 2020).

Tindakan yang dapat dilakukan agar pembelajaran daring dapat dilaksanakan secara efektif maka perlu diperhatikan dalam 3 hal berikut ini, yaitu (Salwa Diva et al., 2021) :

  1. Teknologi, dimana pendidik dan peserta didik memerlukan teknologi yang baik karena pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh.
  2. Karakteristik pengajar atau pendidik, perlu diperhatikan setiap pengajar perlu memahami pembelajaran daring ini dengan baik sehingga pengajar dapat menyampaikan bahan ajarnya dengan baik dan dapat diterima oleh peserta didik. Maka butuhnya kreatifitas pengajar dalam penyampaian bahan ajarnya agar dapat tersampaikan dengan baik meski dilakukan dengan jarak jauh dan kemampuan lebih dalam penguasaan teknologi.
  3. Karakteristik siswa atau peserta didik, siswa yang tidak dapat mendisiplinkan dirinya dan tidak mempunyai keterampilan dasar maka akan cukup sulit dalam pembelajaran daring ini karena bahan ajar yang disampaikan secara konvensional, sedangkan siswa yang dapat mendisiplinkan dirinya dan mempunyai keterampilan dasar akan mudah mengadaptasikan dirinya mampu beradaptasi dengan metode pembelajaran daring ini.

2.2 Media dalam Pembelajaran Online

Pembelajaran daring lebih fleksibel dari segi ruang dan waktu karena dapat diakses dimanapun dan kapanpun asalkan jaringan internet tersedia dengan baik. Supaya pembelajaran dapat berjalan dengan baik, tentunya memerlukan media pembelajaran yang tepat untuk menghubungkan keduanya secara bersamaan. Media pembelajaran adalah semua bentuk alat komunikasi yang bersifat menyalurkan pesan dari sumber pesan kepada siswa sehingga dapat merangsang pikiran, minat, perasaan dan kemauan siswa dalam melakukan proses pembelajaran (Asmariani, 2016). Media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu kegiatan belajar mengajar yang dapat memperjelas dan mempermudah materi pembelajaran yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit, dan mudah dipahami, serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (Baharun, 2016).

Secara garis besar media dapat dibedakan menjadi empat kelompok besar, yaitu (Kammis, 2022):

1) Kelompok media pembelajaran yang hanya dapat dilihat (visual) Media pembelajaran visual adalah media pembelajaran yang menyalurkan pesan lewat indera pandang/penglihatan. Secara umum media pembelajaran berbasis visual dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu media grafis dan media cetak. Media grafis meliputi media foto, gambar, sketsa, bagan, grafik, papan tulis, fl pannel dan bulletin, poster dan kartun, peta dan globe. Sedangkan media cetak meliputi transparansi (OHT) dan modul.

2) Kelompok media pembelajaran yang hanya dapat didengar (audio) Media audio adalah media pesan dalam bentuk suara yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk mempelajari isi tema. Contoh media audio yaitu program kaset suara dan program radio. Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran adalah untuk melatih keterampilan siswa yang berhubungan dengan aspek keterampilan mendengarkan. Jenis media audio ini diantaranya kaset, radio/Audio Streaming, compact disk audio, flasdisc, DVD, dan audio digital (MP3, WAV).

3) Kelompok media pembelajaran yang hanya dapat dilihat dan didengar (visual-audio). Media audio-visual akan menciptakan penyajian materi pembelajaran semakin lengkap dan optimal. Jika dirancang dengan baik, media audio visual dapat mengambil alih peran guru. Dalam hal ini guru tidak selalu berperan sebagai penyampai materi karena penyajian materi bisa diganti oleh media. Peran guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi anak untuk belajar. Contoh dari media audiovisual adalah program televisi/video pendidikan/instruksional, program slide suara, dan sebagainya.

4) Media pembelajaran interaktif yaitu alat bantu berbasis multimedia yang dapat menjabarkan pesan atau informasi dari guru ke siswa yang dalam prosesnya terjadi komunikasi aktif dua arah antara multimedia dengan pengguna (siswa) yang   bertujuan mempermudah proses pembelajaran.

Seiring berkembangnya zaman, media pembelajaran sudah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Seperti contoh berkembangnya media pembelajaran cetak yaitu berupa e-book. Kemudian, perkembangan pada media pembelajaran audio visual seperti podcast, video pembelajaran, macromedia, dan powerpoint. Pada perkembangan media pembelajaran interaktif yang memanfaatkan jaringan internet yaitu aplikasi media pembelajaran online seperti e-learning, Google Classroom, Edmodo, Quizizz, permainan edukasi online (seperti Kahoot), hingga video conference/meeting online seperti Google Meet dan  Zoom Meeting. Kecanggihan teknologi komunikasi tersebut menjadi media pembelajaran yang efektif dalam menyampaikan materi, tugas, ujian semester, dan penyelesaian tugas akhir.

Tabel 1. Kelompok Media, Jenis Media, dan Platform

No.

Kelompok Media

Jenis Media

Platform Pembelajaran Online

1.

Visual

foto, gambar, sketsa, bagan, grafik, papan tulis, bulletin, poster dan kartun, flashcard, peta dan globe

Canva, Google Slides, E-Book, Google Book

2.

Audio

kaset, radio/Audio Streaming, compact disk audio, flasdisc, DVD, dan audio digital (MP3, WAV)

Podcast, Audiobook, Spotify

3.

Visual-Audio

program televisi/video pendidikan/instruksional, program slide suara, dan sebagainya

Youtube, Khan Academy, Tiktok, Instagram, Facebook

4.

Interaktif

kuis interaktif, simulasi, modul interaktif

Kahoot, Quiziz, e-learning, Google Classroom, Edmodo, Google Meet, Zoom, Wordwide

Menurut Heinich (Nurseto, 2011), dalam merancang media pembelajaran yang efektif, ada 6 hal yang harus diperhatikan atau sering disebut dengan ASSURE, yaitu:

  1. Analyze Learner Characteristics (mengetahui kebutuhan dan karakteristik siswa),
  2. State Objectives Select (merumuskan tujuan penggunaan media pembelajaran),
  3. Modify or Design Materials (memilih, merubah dan merancang materi dalam media pembelajaran),
  4. Utilize Materials (media pembelajaran harus berisi materi yang akan dipelajari siswa),
  5. Require Learner Response (melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran),
  6. Evaluate (mengevaluasi media pembelajaran dengan memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, cara penggunaannya, tujuan penggunaan media pembelajaran dan kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran tersebut.

2.3 Sumber Belajar dalam Pembelajaran Online

Sumber belajar online adalah materi, konten, atau informasi yang dapat diakses secara digital melalui internet. Sumber belajar online ini dapat berupa teks, gambar, artikel/web, video, audio, atau kombinasi dari berbagai media. Sumber belajar online dapat ditambahkan kedalam konten pembelajaran online sebagai bentuk pengayaan materi ataupun suplemen belajar yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

Sumber belajar online merupakan bentuk yang lebih spesifik dari sumber belajar. Sumber belajar online memiliki karakteristik khusus yakni berbentuk digital dan dapat diakses melalui internet. Sumber belajar online memiliki sejumlah kelebihan apabila diterapkan dalam sebuah pembelajaran online (kursus atau kelas online). Beberapa kelebihan dari sumber belajar online ini, yakni:

  1. Bersifat fleksibel sehingga sumber belajar dapat diakses kapan dan dimana saja.
  2. Memberikan beragam konten pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan materi, gaya belajar, dan kebutuhan peserta didik.
  3. Konten yang selalu diperbarui (update) dan ditingkatkan

Sumber belajar online memiliki beragam jenis dan variasi. Beberapa jenis sumber belajar online yang dapat diintegrasikan kedalam konten pembelajaran diantaranya:

  1. Website. Website yang dijadikan rujukan atau sumber belajar sebaiknya website yang dirancang khusus untuk tujuan pembelajaran atau pendidikan.
  2. E-book & Jurnal Ilmiah. Buku eletronik (e-book) dan artikel ilmiah atau jurnal berisi informasi ilmiah yang dapat mendukung pemahaman konsep peserta didik.
  3. Video Pembelajaran. Video yang digunakan sebagai sumber belajar dapat berupa video tutorial yang menjelaskan langkah-langkah atau prosedur, video presentasi, video animasi, dan jenis video pembelajaran lainnya.
  4. Aplikasi Pembelajaran. Aplikasi pembelajaran adalah aplikasi yang memang dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Beberapa contoh apikasi pembelajaran misalkan aplikasi belajar bahasa, matematika, simulasi pembelajaran, dan lain sebagainya.
  5. Podcast Pendidikan. Podcast berisi audio yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan wawasan tentang berbagai topik belajarKonten yang selalu diperbarui (update) dan ditingkatkan

Sifat sumber belajar online yang terbuka dan fleksibel memberikan tantangan tersendiri dalam mengintegrasikannya kedalam kelas online. Salah satu isu penting yang perlu diperhatikan yakni berkaitan dengan etika penggunaannya. Sangat penting untuk cermat dalam memilih sumber belajar online dengan mempertimbangkan aspek hak cipta, lisensi, serta privasi agar terhindar dari pelanggaran hak cipta dan plagiasi.

Tabel 2. Kriteria Pemilihan Sumber Belajar Online

No.

Aspek

Indikator

1.

Relevansi

Sumber belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

 

 

Materi yang disajikan relevan dengan topik atau kompetensi yang perlu dicapai.

2.

Remediasi & Pengayaan

Sumber belajar online dapat digunakan untuk remediasi (perulangan belajar) jika diperlukan.

 

 

Materi menyediakan latiha/aktivitas pengayaan bagi peserta didik yang belajar dengan cepat.

3.

Aksesibilitas

Sumber belajar mudah diakses oleh semua peserta didik.

 

 

Sumber belajar dapat diakses dari berbagai perangkat seperti komputer, tablet, atau ponsel.

 

 

Navigasi dalam sumber belajar online mudah dan intuitif.

4.

Kualitas

Materi yang disajikan berkualitas tinggi.

 

 

Materi mempertimbangkan beragam kebutuhan kelompok peserta didik.

5.

Keterjangkauan

Materi yang dipilih sesuai dengan anggaran yang tersedia.

 

 

Jika menggunakan sumber pembelajaran terbuka (SPT), pastikan lisensi yang berlaku sesusai dengan kebutuhan.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Media dan Sumber Belajar dalam Pembelajaran Online

Kelebihan penerapan e-learning:

1. Dapat diakses dengan mudah, Cukup menggunakan smartphone atau perangkat teknologi lain seperti laptop yang terhubung dengan internet Anda sudah bisa mengakses materi yang ingin dipelajari. Dengan menerapkan e-learning Anda dapat melakukan kegiatan pembelajaran di mana saja, kapan saja

2. Biaya lebih terjangkau, tentunya kita semua ingin menambah ilmu pengetahuan tanpa kendala keuangan. Dengan bermodalkan paket data internet, Anda dapat mengakses berbagai materi pembelajaran tanpa khawatir ketinggalan pelajaran apabila tidak hadir. Disarankan Anda mendaftar member dalam e-learning karena biaya member lebih murah dibandingkan mengikuti les atau kursus di lembaga pembelajaran.

3. Waktu belajar fleksibel, biasanya kebanyakan orang yang ingin belajar lagi tidak memiliki waktu yang cukup. Salah satu alasannya mungkin karena waktu Anda sudah digunakan untuk bekerja. Pembelajaran berbasis digital atau e-learning ini adalah solusinya. Waktu untuk belajar bisa dilakukan kapan saja tanpa terikat dengan jam belajar.

4. Wawasan yang luas, dengan menerapkan e-learning, tentunya Anda akan menemukan banyak hal yang semula belum Anda ketahui. Hal ini disebabkan beberapa materi pelajaran yang tersedia pada e-learning belum tersedia dalam media cetak seperti buku yang sering digunakan dalam metode belajar-mengajar konvensional. Berbeda dengan pembelajaran melalui tatap muka yang dilakukan dengan membaca buku.

 Kekurangan penerapan e-learning:

1. Keterbatasan akses internet, salah satu kekurangan metode pembelajaran e-learning adalah terbatasnya akses internet. Jika Anda berada di daerah yang tidak mendapatkan jangkauan internet stabil, maka akan sulit bagi Anda untuk mengakses layanan e-learning. Hal ini tentunya masih banyak terjadi di Indonesia mengingat beberapa daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) masih belum terjangkau akses internet. Selain itu, harga pemakaian data internet juga masih dirasa cukup mahal untuk beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini menyebabkan kemampuan untuk memanfaatkan e-learning masih dianggap sebagai suatu keistimewaan.

2. Berkurangnya interaksi dengan pengajar, Beberapa metode pembelajaran e-learning bersifat satu arah. Hal tersebut menyebabkan interaksi pengajar dan siswa menjadi berkurang sehingga akan sulit bagi Anda untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai materi yang sukar dipahami.

3. Pemahaman terhadap materi, Materi yang diajarkan dalam e-learning direspon berdasarkan tingkat pemahaman yang berbeda-beda, tergantung kepada kemampuan si pengguna. Beberapa orang mungkin dapat menangkap materi dengan lebih cepat hanya dengan membaca, namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama sampai benar-benar paham. Bahkan ada juga yang membutuhkan penjelasan dari orang lain agar dapat memahami materi yang dipelajari.

4. Minimnya Pengawasan dalam Belajar, Kurangnya pengawasan dalam melakukan pembelajaran secara daring membuat pengguna e-learning kadang kehilangan fokus. Dengan adanya kemudahan akses, beberapa pengguna cenderung menunda-nunda waktu belajar. Perlu kesadaran diri sendiri agar proses belajar dengan metode daring menjadi terarah dan mencapai tujuan

2.5 Strategi Efektif Penggunaan Media dan Sumber Belajar dalam Pembelajaran Online

Beberapa strategi efektif yang dapat membantu dalam penggunaan media dan sumber belajar dalam pembelajaran online:

  1. Variasi Sumber Belajar, Selain video dan teks, gunakan gambar, audio, infografis, dan sumber daya lainnya untuk memberikan variasi dalam cara penyampaian materi.
  2. Rotasi Materi dan Aktivitas, Ubah jenis materi atau aktivitas secara teratur untuk mencegah kebosanan dan menjaga semangat belajar.
  3. Manajemen Waktu, Rencanakan dengan baik dan manfaatkan waktu selama kelas secara efisien.
  4. Interaksi Aktif, Gunakan platform yang memungkinkan interaksi antara dosen dan mahasiswa, seperti forum diskusi atau sesi tanya jawab

Pengembangan Media dan Sumber Belajar oleh Wisnu Septiawan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembelajaran daring atau yang dikenal dengan istilah E-learning merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi. Pembelajaran daring atau yang dikenal dengan istilah elearning merupakan bentuk pemanfaatan teknologi dalam mendukung proses belajar mengajar jarak jauh. Ada beberapa manfaat dari pembelajaran daring, yang dimana sebagai berikut : (1) Dapat membangun komunikasi dan diskusi yang sangat efisien antara siswa dan guru. (2) Siswa dapat berinteraksi dan berdiskusi antar siswa lainnya tanpa melalui guru (3) Dapat memudahkan interaksi antara guru, siswa dan oang tua siswa (4) Sebagai sarana untuk ujian dan kuis (5) Guru dapat dengan mudah memberikan materi kepada siswa baik berupa gambar dan video (6) Siswa dapat dengan mudah mencari dan mengunduh bahan ajar tersebut (7) Guru dapat membuat soal maupun kuis dimana saja dan kapan saja tanpa batas waktu.

Sumber belajar online adalah materi, konten, atau informasi yang dapat diakses secara digital melalui internet. Pembelajaran daring juga memiliki kelebihan dan kekurangan seperti pembelajaran lainnya. Adapun strategi yang efektif dalam penggunaan media dan sumber pembelajaran online : variasi sumber belajar, rotasi materi dan aktivitas, Manajemen Waktu,  Interaksi Aktif. 

3.2. Saran 

Berdasarkan uraian yang telah kami sampaikan di atas, maka saran kami kepada pembaca dari makalah yang telah  kami buat ini sebagai berikut :

1. Terus Meningkatkan Keterampilan Digital, Para pendidik perlu terus meningkatkan keterampilan digital mereka agar dapat memanfaatkan teknologi dengan lebih efektif dalam pembelajaran. Ini termasuk memahami berbagai aplikasi dan platform pembelajaran online, serta cara mengintegrasikannya ke dalam pengalaman belajar siswa.

2. Pengembangkan Konten Edukatif Berkualitas.

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas media dan sumber belajar, pendidik dan lembaga pendidikan perlu pengembangan konten edukatif yang berkualitas tinggi. Ini bisa melibatkan kolaborasi dengan ahli bidangnya, pengembang perangkat lunak, atau penyedia konten edukatif.

3. Memperhatikan karakteristik siswa dalam pemilihan media, Penting untuk mengetahui karakteristik siswa dalam proses pemilihan media dan sumber belajar. Ini dapat dilakukan melalui survei, diskusi kelompok, atau penugasan yang memungkinkan siswa untuk memilih materi pembelajaran yang paling menarik dan relevan bagi mereka.


DAFTAR PUSTAKA

Anggianita, S., Yusnira, Y., & Rizal, M. S. (2020). Persepsi guru terhadap pembelajaran daring di sekolah dasar negeri 013 Kumantan. Journal of Education Research, 1(2), 177–182.

Asmariani, A. (2016). Konsep media pembelajaran PAUD. Al-Afkar: Manajemen Pendidikan Islam, 5(1).

Baharun, H. (2016). Pengembangan media pembelajaran pai berbasis lingkungan melalui model assure. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 14(2), 231–246.

Dimyati, M., & Mudjiono, M. (2006). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Kammis, H. (2022). Klasifikasi Media Pembelajaran Terhadap Proses Pembelajaran. STKIP Muhammadiyah Kalabahi Pendidikan Guru Sekolah Dasar & Pendidikan Matematika.

Nabila, N. A. (2020). Pembelajaran daring di era covid-19.

Nurseto, T. (2011). Membuat media pembelajaran yang menarik. Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, 8(1).

Rapanta, C., Botturi, L., Goodyear, P., Guàrdia, L., & Koole, M. (2020). Online university teaching during and after the Covid-19 crisis: Refocusing teacher presence and learning activity. Postdigital Science and Education, 2, 923–945.

Salwa Diva, A., Chairunnisa, A. A., & Mufidah, T. H. (2021). Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19. Conference Series Journal, 1(01).

Sanjaya, R. (2020). 21 Refleksi Pembelajaran Daring Di Masa Darurat. SCU Knowledge Media.

Yaya, H., & others. (2021). Pengaruh pembelajaran daring terhadap minat belajar siswa kelas VII MTS yasrib batu-batu pada masa covid-19. Pi: Mathematics Education Journal, 4(1), 1–9.


Posting Komentar

0 Komentar